Jumat, 30 Januari 2009

Setuju atau tidakkah fatwa haram rokok ?????

Rokok, suatu benda yang tidak haram lagi di kalangan masyarakat Indonesia terutama untuk kalangan masyarakat menengah ke bawah. Di Indonesia, rokok tersedia dalam berbagai merk dan harga, ada yang murah dan ada pula yang mahal, bahkan di beberapa toko ada pula yng menjual rokok secara batangan. Masyarakat Indoneisa sudah menganggap rokok bukan hal yang asing lagi, bahkan mereka menganggap rokok sebagai kebutuhan mereka. Dari survey yang telah dilakukan umumnya ketika mereka ditanya Apa nggak takut sama akibat dari rokok???Mereka cuman menjawab Nggak!!! Bahkan yang lebih parah ada yang ngasih alasan katanya kalo mereka nggak ngroko sehari aja, mulut mereka terasa pait katanya ato kalo nggak mereka ngerasa kurang semangat gitu??? Apa bedanya coba dengan kita makan makanan biasa.
Banyak sekali asumsi masyarakat yang bermunculan dengan adanya RUU baru tentang larangan haram untuk Merokok . . . ternyata banyak sekali masyarakat yang menanggapi negatif hal tersebut. Padahal kalo dipikir dari segi kesehatan, pastinya sangat menguntungkan untuk masyarakat sendiri. Apalagi kalo dilihat dari segi materi, tentunya sangat menguntungkan dong???Kita dapat mengurangi pengeluaran untuk membeli roko tersebut. Jujur aja saya meskipun sebagai seorang anak sekolahan yang nggak terlalu kenal rokok, merasa sangat terganggu dengan adanya orang lain yang menikmati rokok di lingkungan sekitar saya. Perokok itu sebenarnya tidak hanya merugikan diri sendiri tetapi juga merugikan orang lain yang ada di sekitar lingkungan merokok mereka, karena orang yang tidak merokok jadi ikut menghisap asap rokok yang ada di udara. Dan perokok yang tidak merokok ini disebut perokok Pasif.
Kalo kita lihat lingkungan sekitar kita, cobalah tengok ke salah satu desa di daerah Jawa Barat, di sana masyarakat dari jaman nenek moyang mereka tidak biasa merokok. Bukan karena merokok diharamkan ato karena mereka tidak doyan merokok, tetapi TIDAK Merokok bukanlah addat mereka. Jadi jika mereka ingin menikmati rokok, mereka harus keluar dari desanya. Begitulah seharusnya masyarakat Indonesia dapat meniru kebiasaan masyarakat daerah ini. Uhhh andai saja masyarakat Indonesia mau berhenti merokok ????? Pasti Indonesia akan bebas orang sakit paru-paru atau TBC .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar